Sabtu, 04 Oktober 2014

Alomampa Songennep: Sebuah cerita dibalik perjalanan

Banyak temen-temen dari luar pada bertanya tentang apa arti dari "Alomampa Songennep" itu sebenarnya. Tapi sebelum itu marilah kita menoleh ke belakang sebentar...

Berawal setahun yang lalu ketika kami memulai sebuah perkenalan yang tidak di sengaja dalam perencanaan sebuah trip yang di gagas oleh temen-temen blogger dari Plat-M. trip pertama kami adalah sebuah trip menuju destinasi wisata yang "katanya" merupakan daerah dengan kadar oksigen tertinggi di dunia (*skip) yang kemudian berlanjut ke beberap trip lainnya dengan destinasi yang kali ini lebih "masuk diakal".

Ya, GILI LABAK dari sinilah semua ide itu muncul. Dari sebuah pulau kecil yang bahkan di map Google aja belum tampak, akhirnya muncul ide-ide yang lumayan gak waras. Lumayan gak waras untuk daerah se "safety zone" Sumenep. Sebuah kota dengan hampir sebagian besar penduduknya hidup di garis aman dengan menjadi PNS.

Dari beberapa cangkir kopi (kami sendiri lupa sudah berapa ratus cangkir yang kami minum), perbincangan pun muncul dan mulai menjurus pada ide-ide yang gak waras tadi. Beberapa sesi ngopi bareng akhirnya terkuak sebuah pemikiran dan perenungan tentang kota kecil bernama Sumenep ini yang ternyata mengalami sejarah yang cukup panjang dan telah cukup dikenal dan (dulu) cukup disegani. Penggalian informasi kami mulai dengan sharing melibatkan beberap komunitas. Diantaranya SOENGENNEP TEMPO DOELOE dan KOPI SONGENNEP, nah bingung kan?? Kok selalu ada kata SONGENNEP?? bersabarlah sedikit.

Perlu diketahui SOENGENNEP TEMPO DOELOE ini adalah komunitas yang berisikan para pemerhati dan peminat sejarah, situs dan artifak peninggalan sejarah di Sumenep (Yang belakangan sama salah satu dinas di PEMKAB di cap sebagai LSM yang selalu cari masalah), Sementara KOPI SONGENNEP merupakan kumpulan para tukang foto yang hobinya ngopi, (eh salah om... becandaaa). KOPI SONGENNEP (Komunitas Photography Songennep) yang selalu mengabadikan hal-hal indah di Sumenep. Ditemani secangkir kopi dan beberapa teman lainnya akhirnya kami semua ingat kembali betapa kaya nya kota kecil ini dengan warisan sejarah, budaya, tradisi dan keindahan alam (pantai) nya.

Masih Penasaran dengan kata SONGENNEP?? baiklah.. SONGENNEP sebenarnya bentuk penamaan asli dari SUMENEP. Ketika jaman penjajahan dulu dan para Raja masih berkuasa, dengan semaunya sendiri Belanda memberi nama Sumenep dengan alasan untuk mempermudah penyebutannya, dan sampai sekarang pun orang mengenal kota ini dengan nama SUMENEP sebagai nama resmi nya. Namun demikian, di beberap tempat, penduduk lokal masih ada yang memakai nama SONGENNEP dan kamipun berniat tetap melestarikannya. Sementara ALOMAMPA sendiri merupakan bentuk "halus" yang berarti JALAN-JALAN.

Dari dua kata tersebut akhirnya sampailah di tahun 2014 dengan komitmen ingin terus ber-ALOMAMPA SONGENNEP dengan tujuan mempromosikan berbagai potensi wisata di kabupaten ini yang menurut kami sangat sayang untuk dibiarkan.

Harapannya adalah membangun masyarakat Sumenep yang sadar wisata, sadar akan potensinya yang kaya. Sebuah harapan yang kami sendiri juga tidak pernah tahu kapan akan terwujud..

Dari sinilah kaki kami akan mulai berjalan.. dari sinilah kami akan ber- ALOMAMPA SONGENNEP.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar